WAWASAN NUSANTARA
Secara etimologis kata
Wawasan Nusantara berasal dari bahasa Jawa, yaitu Wawas, Nusa, dan Antara. Arti
kata wawas adalah Pandangan, Tinjauan, Penglihatan Indrawi. Kata Nusa berarti
pulau atau kesatuan kepulauan, sedangkan Antara berarti dua benua dan dua samudera.
Pengertian
Wawasan Nusantara adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan bentuk geografinya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dengan menghargai dan mengutamakan kebhinekaan dalam mencapai tujuan nasional.
Wawasan nusantara
memiliki dasar hukum yang diterima sebagai konsepsi politik kewarganegaraan
yang tercantum dalam:
1.
Tap MPR. No.
IV/MPR/1973 pada tanggal 22 maret 1973
2.
Tap MPR. No
IV/1978/22/Maret/1978/ tentang GBHN
3.
Tap MPR. No.
II/MPR/1983/12/Maret/1983
Untuk lebih memahami apa arti wawasan nusantara, maka kita dapat merujuk
pada pendapat beberapa ahli. Berikut ini adalah pengertian wawasan nusantara
menurut para ahli:
1. Prof. Wan Usman
Menurut Prof. Wan Usman, pengertian Wawasan Nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara
kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
2. Samsul Wahidin
Menurut Samsul Wahidin, pengertian wawasan nusantara adalah cara
pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, bertindak, berpikir dan
bertingkah laku bagi Bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses-proses
psikologis, sosiokultural dalam arti yang luas dengan aspek-aspek asta grata.
3. Munadjat Danusaputro
Menurut Munadjat Danusaputro, pengertian wawasan nusantara adalah cara
pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang
serba terhubung serta pemekarannya di tengah-tengah lingkungan tersebut
berdasarkan asas nusantara.
4. Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi
Menurut Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, arti wawasan nusantara
adalah cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang
menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.
5. Sumarsono
Menurut Sumarsono, definisi wawasan nusantara adalah nilai yang menjiwai
segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh
wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat
kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas atau jati
diri Bangsa Indonesia.
6. M. Panggabean
Menurut M. Panggabean, pengertian wawasan nusantara adalah doktrin
politik bangsa Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan hidup Negara
Republik Indonesia, yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 dengan
memperhitungkan pengaruh geografi, ekonomi, demografi, teknologi dan
kemungkinan strategik yang tersedia.
7. Akhadiah MK
Menurut Akhadiah MK, pengertian wawasan nusantara adalah cara pandang
Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan ide nasionalnya,
yaitu Pancasila dan UUD 1945, sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka,
berdaulat dan bermartabat di tengah-tengah lingkungannya, yang menjiwai tindak
kebijaksanaan dalam mencapai tujuan perjuangan bangsa.
8. Kelompok Kerja LEMHANAS
Menurut Kelompok Kerja LEMHANAS (Lembaga Pertahanan Nasional) 1999,
pengertian wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa indonesia
mengenai diri dan lingkungan yang beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.
Fungsi wawasan
nusantara dapat dikelompokkan dalam 4 kategori, yaitu:
1. Sebagai Wawasan Pembangunan
Wawasan nusantara memiliki fungsi dalam pembangunan Indonesia.
Beberapa unsur di dalamnya termasuk sosial politik, kesatuan politik,
pertahanan dan keamanan negara, serta ekonomi dan sosial ekonomi.
2. Sebagai Konsep Ketahanan Nasional
Pemahaman mengenai wawasan nusantara berfungsi sebagai konsep
ketahanan sosial yang memegang peranan penting dalam perencanaan pembangunan,
kewilayahan, dan pertahanan keamanan nasional.
3. Sebagai Wawasan Pertahanan dan Keamanan
Wawasan nusantara juga berfungsi sebagai pertahanan dan keamanan
nasional yang mengarah pada pandangan geopolitik Negara Indonesia. Pandangan
ini meliputi tanah air dan segenap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Sebagai Wawasan Kewilayahan
Wawasan nusantara berfungsi dalam pemahaman mengenai wawasan
kewilayahan Indonesia, termasuk batas wilayah Indonesia untuk menghindari
terjadinya potensi sengketa dengan negara lain.
Tujuan Wawasan Nusantara
Secara umum, tujuan wawasan nusantara adalah
untuk mewujudkan rasa cinta tanah air (nasionalisme) dari semua aspek kehidupan
masyarakat Indonesia.
Tujuan tersebut dinyatakan dengan tindakan dan
perilaku masyarakat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
daripada kepentingan pribadi, kelompok dan golongan, suku bangsa atau daerah,
dan agama.
Asas Wawasan Nusantara
Apa saja asas
wawasan nusantara tersebut? Berikut penjelasannya:
1. Tujuan dan Kepentingan yang Sama
Masyarakat Indonesia memiliki tujuan dan kepentingan yang sama di
bumi pertiwi ini. Salah satu contohnya dapat kita lihat saat seluruh rakyat
Indonesia menginginkan kemerdekaan dan melakukan perjuangan bersama-sama
melawan penjajah.
2. Keadilan
Seluruh elemen masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan keadilan
dalam berbagai aspek kehidupan bernegara, baik secara hukum, ekonomi, politik,
dan sosial.
3. Kejujuran
Kebenaran dan kejujuran dalam berpikir dan bertindak merupakan asas
wawasan nusantara yang sangat penting. Keberanian dalam berpikir dan bertindak
sesuai fakta dan kenyataan sesuai ketentuan dilaksanakan demi terciptanya
kemajuan.
4. Solidaritas
Sikap solidaritas merupakan bentuk kepedulian terhadap orang lain,
mau berbagi dan berkorban untuk kepentingan yang lebih besar. Sikap ini
seharusnya dilakukan masyarakat Indonesia tanpa menghilangkan ciri dan karakter
budaya masing-masing.
5. Kerja Sama
Kesadaran akan tujuan dan kepentingan bersama akan menimbulkan
kerjasama dan koordinasi antar elemen masyarakat. Kerjasama dan koordinasi ini
dilakanakan berdasarkan atas kesetaraan untuk meningkatkan efektivitas
pencapaian tujuan bersama.
6. Kesetiaan
Kesetiaan merupakan asas wawasan nusantara yang menjadi tonggak
utama untuk menciptakan persatuan dan kesatuan suatu negara. Kesetiaan dapat
diwujudkan dengan melaksanakan berbagai kegiatan sesuai aturan dan bertujuan
demi kemajuan bangsa dan negara.
Implementasi Wawasan Nusantara
1. Bidang Politik
Implementasi wawasan nusantara di bidang politik diantaranya
adalah:
- Pelaksanaan
kehidupan berpolitik (baca: pengertian
politik) di Indonesia telah diatur dalam
Undang-Undang, misalnya UU Partai Politik, UU PEMILU, dan lainnya. Contoh
implementasi wawasan nusantara di bidang politik yaitu pelaksanaan PEMILU
yang menjalankan demokrasi dan keadilan.
- Hukum
yang berlaku di Indonesia merupakan pedoman dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
- Menjaga
dan mengembangkan sikap plurarisme dan HAM untuk mempersatukan keberagaman
di Indonesia.
- Menjalankan
komitmen politik pada lembaga pemerintahan dan partai politik dalam
meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Keikutsertaan
Indonesia dalam politik luar negeri, serta memperkuat korps diplomatik
untuk menjaga seluruh wilayah Indonesia.
2. Bidang Ekonomi
Implementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi diantaranya adalah:
- Orientasi
bidang ekonomi ini
adalah pada sektor pemerintahan, industri, dan pertanian.
- Pembangunan
ekonomi yang seimbang dan adil di setiap daerah Indonesia sehingga tidak
terjadi kemiskinan (baca: pengertian
kemiskinan) di daerah tertentu. Otonomi daerah diharapkan dapat
menciptakan berbagai upaya keadilan ekonomi tersebut.
- Partisipasi
seluruh masyarakat Indonesia sangat berarti bagi pembangunan ekonomi. Hal
ini dapat didukung dengan pemberian fasilitas kredit mikro untuk mengembangka
usaha kecil.
3. Bidang Sosial
Implementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi diantaranya adalah:
- Upaya
pelestarian dan pengembangan budaya Indonesia serta menjadikan budaya
tersebut sebagai tujuan wisata yang memberikan sumber penghasilan daerah atau
nasional.
- Menjaga
keberagaman Indonesia, baik segi budaya, bahasa, dan status sosial, serta
mengembangkan keserasian dalam kehidupan bermasyarakat.
4. Bidang Pertahanan dan Keamanan
Implementasi wawasan nusantara di bidang pertahanan dan keamanan adalah:
- Meningkatkan
kedisiplinan diri, memelihara lingkungan sekitar, dan melaporkan berbagai
hal yang mengganggu keamanan kepada aparat yang berwenang
- Meningkatkan
rasa persatuan dan solidaritas dalam diri anggota masyarakat, baik yang di
dalam satu daerah maupun yang berbeda daerah.
- Membangun
sarana dan prasarana bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia
Dalam wawasan nusantara komponen-komponen yang ada disebut dengan astagatra, yang meliputi aspek alamiah (trigatra) dan aspek sosial
(pancagatra).
Trigatra meliputi
1. posisi dan lokasi geografis negara,
2. keadaan dan
kekayaan alam, dan
3, keadaan dan kemampuan penduduk.
Pancagatra merupakan aspek
sosial kemasyarakatan terdiri dari
1. ideologi,
2. politik,
3. ekonomi,
4. sosial budaya
dan
5. pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam).
Antara gatra yang satu dengan
yang lain terdapat hubungan yang bersifat timbal balik dengan hubungan yang
erat yang saling interdependensi, demikian juga antara trigatra dan pancagatra.
Aspek – Aspek Trigatra
Letak dan
Bentuk Geografis
Jikalau kita
melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta dunia, maka akan nampak
jelas bahwa wilayah negara tersebut merupakan suatu kepulauan, yang menurut
wujud ke dalam, terdiri dari daerah air dengan ribuan pulau-pulau di dalamnya.
Dalam bahasa asing bisa disebut sebagai suatu archipelago kelvar, kepulauan itu
merupakan suatu archipelago yang terletak antara Benua Asia di sebelah utara
dan Benua Australia di sebelah selatan serta Samudra Indonesia di sebelah barat
dan Samudra Pasifik di sebelah timur.
Letak
geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa
Indonesia mempunyai suatu kedudukan geografis di tengah-tengah jalan lalu
lintas silang dunia. Karena kedudukannya yang strategis itu, dipandang dari
tiga segi kesejahteraan di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya, Indonesia
telah banyak mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak asing (akulturasi).
Indonesia
terletak pada 6 LU–11 LS, 95 BT–141 BT, dilalui garis khatulistiwa yang di
tengah-tengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim,
yaitu musim hujan dan kemarau.
Keadaan dan
Kemampuan Penduduk
Penduduk
adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah. Adapun
faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan nasional adalah sebagai berikut.
1. Faktor
yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk
Jumlah
penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang baru, dan orang yang
meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari pertambahan penduduk ialah
pertambahan angkatan kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja (labour
force). Segi negatifnya, apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti dengan usaha peningkatan
kualitas penduduk.
2. Faktor
yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk
Komposisi
adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku bangsa, tingkat
pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas,
fertilitas, dan migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur dan
jenis penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan penyediaan fasilitas
pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan sebagainya.
3. Faktor
yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk
Distribusi
penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi persyaratan
kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran merata. Oleh karena itu, pemerintah
perlu memberikan kebijakan yang mengatur penyebaran penduduk, misalnya dengan
cara transmigrasi, mendirikan pusat-pusat pengembangan (growth centers),
pusat-pusat industri, dan sebagainya. Kemampuan penduduk yang tidak seimbang
dengan pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancamanancaman terhadap
pertahanan nasional.
Keadaan dan kekayaan alam
Kekayaan
sumber-sumber alam sebenarnya terdapat di atmosfir, di permukaan bumi, di laut,
di perairan, dan di dalam bumi. Sumber-sumber alam sesungguhnya mempunyai arti
yang sangat luas di mana Indonesia terkenal sebagai negara yang mempunyai
sumber-sumber alam yang berlimpah ruah.
Sebagai
gambaran umum, sumber-sumber alam termasuk sumber-sumber pelican atau mineral,
sumber-sumber nabati atau flora, dan sumber-sumber hewani atau fauna. Untuk
memulai dengan sumber-sumber pelican atau mineral dapat diutarakan, bahwa
negara Indonesia mempunyai sumber-sumber mineral yang meliputi bahanbahan
galian, biji-bijian maupun bahan-bahan galian industri di samping sumber-sumber
tenaga lain. Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan
penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan ketergantungan dari dan oleh
negara dan bangsa lain.
Bentuk sumber daya alam ada 2 (dua) ,
yaitu sumber daya
alam yang dapat diperbarui dan tidak
dapat diperbarui.
Sumber daya
alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan berprinsip atau asas maksimal,
lestari, dan berdaya saing.
1) Asas
maksimal
Artinya
sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus benar-benar menciptakan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
2) Asas
lestari
Artinya
pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan,
menjaga keseimbangan alam.
3) Asas
berdaya saing
Artinya bahwa
hasil hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber daya alam negara
lain.
Aspek–Aspek Pancagatra
Pancagatra
adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan pergaulan
hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan,
aturan-aturan dan norma-norma tertentu.
Hal-hal yang
termasuk aspek pancagatra adalah sebagai berikut.
Ideologi
Ideologi
suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang
dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita.
Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan
serta yang ingin diiperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat
dijabarkan ke dalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang
tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam
strategi pembinaan ideologi berikut adalah beberapa prinsip yang harus
diperhatikan.
1) Ideologi
harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI.
2) Ideologi
sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI.
3) Ideologi
harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
4)
Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan.
5) Ideologi
Pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa dan dijadikan alat untuk
menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat.
6) Kalangan
elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus harus mewujudkan cita-cita
bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa.
7)
Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, relijius, demokratis,
nasionalis, dan berkeadilan. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara
dengan meningkatkan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Politik
Politik
diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk
mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua
sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan input dan sektor pemerintah yang
berfungsi sebagai output. Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara
sangat menentukan kehidupan politik di negara yang bersangkutan.
Upaya bangsa
Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik adalah upaya mencari
keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan berdasarkan Pancasila
yang merupakan pencerminan dari demokrasi Pancasila.
Ekonomi
Kegiatan
ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola
faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat.
Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas
produksi dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah
negara. Upaya untuk menciptakan ketahanan ekonomi adalah melalui sistem ekonomi
yang diarahkan untuk kemakmuran rakyat.
Ekonomi
kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan tidak
dibenarkan adanya monopoli. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan
selaras antarsektor. Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar
kekeluargaan. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanankan
secara selaras dan seimbang antarwilayah dan antarsektor. Kemampuan bersaing
harusditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi. Ketahanan di bidang
ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan nasional yang berhasil, namun
tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat mempengaruhi karena saling
terkait dan berhubungan.
Sosial Budaya
Sosial budaya
dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang berisi keuletan
untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancaman,
tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari dalam
maupun dari luar, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang membahayakan
kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Esensi
ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya.
Ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya dimana setiap warga
masyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensinya
berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Pertahanan
dan Keamanan
Pertahanan
dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam kehidupan pertahanan dan
keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG
yang membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ketahanan di bidang keamanan adalah
ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela negara, di mana seluruh
IPOLEKSOSBUDHANKAM disusun, dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi,
terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem Ketahananan Nasional.
Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional
antara lain
adalah sebagai berikut.
1) Bangsa
Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
2) Pertahanan
keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional UUD
1945, dan landasan visional wawasan nusantara.
3) Pertahanan
keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan
kekuatan nasional.
4) Pertahanan
dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan keamanan nasional
(Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(Sishankamrata).
Hubungan Antargatra
Antara
trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal
balik yang erat yang dinamakan korelasi dan interdependensi yang artinya adalah
sebagai berikut.
a. Ketahanan
nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan negara di dalam
mendayagunakan secara optimal gatra alamiah (trigatra) sebagai modal dasar
untuk penciptaan kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan
kehidupan nasional (pancagatra).
b. Ketahanan
nasional adalah suatu pengertian holistik, yaitu suatu tatanan yang utuh,
menyeluruh dan terpadu, di mana terdapat saling hubungan antar gatra di dalam
keseluruhan kehidupan nasional (astagatra).
c. Kelemahan
di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan
mempengaruhi kondisi secara keseluruhan sebaliknya kekuatan dari salah satu
atau beberapa gatra dapat didayagunakan untukmemperkuat gatra lainnya yang
lemah, dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan.
d. Ketahanan
nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap
gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan yang integratif dari
kondisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di bidang-bidang ideologi, politik,
ekonomi, social budaya, pertahanan dan keamanan.
Selanjutnya
hubungan antar gatra, dikemukakan seperti uraian berikut.
1) Gatra
geografi, karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas dan persebaran
kekayaan alam dan sebaliknya kekayaan alam dapat mempengaruhi karakter
geografi.
2) Antara
gatra geografi dan gatra kependudukan; bentuk-bentuk kehidupan dan penghidupan
serta persebaran penduduk sangat erat kaitannya dengan karakter geografi dan
sebaliknya karakter geografi
mempengaruhi
kehidupan dari pendudukanya.
3) Antara
gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam; kehidupan dan penghidupan
pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan
alam, demikian pula sebaliknya jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran
kekayaan alam dipengaruhi oleh faktor-faktor kependudukan khususnya kekayaan
alam yang dapat diperbaharui. Kekayaan alam mempunyai manfaat nyata jika telah
diolah oleh penduduk yang memiliki kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi.
4) Hubungan
antargatra dalam pancagatra; setiap gatra dalam Pancagatra memberikan
kontribusi tertentu pada gatra-gatra lain dan sebaliknya setiap gatra menerima
kontribusi dari gatra-gatra lain secara terintegrasi.
a.
Antaragatra ideologi dengan gatra politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan, maka arti ideologi adalah sebagai falsafah bangsa dan landasan
ideologi negara. Selain itu ideologi merupakan nilai penentu bagi kehidupan
nasional yang meliputi seluruh gatra dalam pancagatra dalam memelihara
kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan nasional.
b. Antara
gatra politik dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan; berarti kehidupan politik yang mantap dan dinamis menjalankan
kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk pengembangan ekonomi,
sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Kehidupan politik bangsa dipengaruhi
oleh bermacam hal yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Ia
dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesadaran politik, tingkat kemakmuran
ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial dan rasa keamanannya.
c. Antara
gatra ekonomi dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan; berarti kehidupan ekonomi yang tumbuh mantap dan merata, akan menyakinkan
kebenaran ideologi yang dianut, mendinamisir kehidupan politik dan perkembangan
sosial budaya serta mendukung pengembangan pertahanan dan keamanan.
Keadaan
ekonomi yang stabil, maju dan merata menunjang stabilitas dan peningkatan
ketahanan aspek lain.
d. Antara
gatra sosial budaya dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan; dalam arti kehidupan sosial budaya yang serasi, stabil, dinamis,
berbudaya dan berkepribadian, akan menyakinkan kebenaran ideologi, memberikan
iklim yang kondusif untuk kehidupan politik yang berbudaya, kehidupan ekonomi
yang tetap mementingkan kebersamaan serta kehidupan pertahanan dan keamanan
yang menghormati hak-hak individu.
Keadaan
sosial yang terintegrasi secara serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan
berkepribadian hanya dapat berkembang di dalam suasana aman dan damai.
Kebesaran dan keseluruhan nilai sosial budaya bangsa mencerminkan tingkat
kesejahteraan dan keamanan nasional baik fisik material maupun mental
spiritual. Keadaan sosial yang timpang dengan kontradiksi di berbagai bidang
kehidupan memungkinkan timbulnya ketegangan sosial yang dapat berkembang
menjadi gejolak sosial.
e. Antara
gatra pertahanan dan keamanan dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan; dalam arti kondisi kehidupan pertahanan dan keamanan
yang stabil dan dinamis akan meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim
yang kondusif untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi dan sosial budaya.
Keadaan
pertahanan dan keamanan yang stabil, dinamis, maju dan berkembang di seluruh
aspek kehidupan akan memperkokoh dan menunjang kehidupan ideologi, politik,
ekonomi, dan sosial budaya.
Astagatra dalam pendekatan kesejahteraan dan keamanan mempunyai
peranan tergantung dari sifat setiap gatra.
1) Gatra
alamiah mempunyai peranan sama besar baik untuk kesejahteraan maupun untuk
keamanan.
2) Gatra ideologi, politik dan sosial budaya mempunyai peranan sama besar untuk kesejahteraan dan keamanan.
3) Gatra ekonomi relatif mempunyai peranan lebih besar untuk kesejahteraan daripada peranan untuk keamanan.
4) Gatra pertahanan dan keamanan relatif mempunyai peranan lebih besar untuk keamanan daripada peranan untuk kesejahteraan.
2) Gatra ideologi, politik dan sosial budaya mempunyai peranan sama besar untuk kesejahteraan dan keamanan.
3) Gatra ekonomi relatif mempunyai peranan lebih besar untuk kesejahteraan daripada peranan untuk keamanan.
4) Gatra pertahanan dan keamanan relatif mempunyai peranan lebih besar untuk keamanan daripada peranan untuk kesejahteraan.
Demikian
materi wawasan nusantara, semoga terbuka dan terbentuk wawasan kalian, menjadi
wawasan nusantara yang solid dan penuh cinta pada Indonesia. Aamiin….
Nurokhmah, M. Pd.
Guru PPKn MAN 3 Bantul
Krapyak Wetan 23 Maret 2020